I made this widget at MyFlashFetish.com.


I made this widget at MyFlashFetish.com.

Sunday, March 6, 2011

Di Ujung Jalan Ini

"Di Ujung Jalan Ini"



Seperti biasa kujalani hidup ini. Semuanya normal kecuali kini kujalani hidup dengan sedikit lebih gelisah. Sulitnya kuterka apa yang kaupikirkan selalu menghantui perasaanku. Kejadian kemarin itu sedikit mengubahmu, kejadian kemarin itu sedikit mengubahku, kejadian kemarin itu berarti banyak bagiku, kejadian kemarin itu adalah lembaran baru dalam hidupku.

Aku sama sekali tak menyangkanya, kurasa kaupun tak sedikitpun menyangka aku tahu begitu jauh. Tapi sebenarnya tidak terjadi apa-apa kemarin, tidak ada rahasia yang benar-benar terungkap, semua percakapan itu tidak pernah benar-benar berakhir. Tidak! kecuali kuberanikan diri tuk menyimpulkan sendiri apa yang sebenarnya terjadi. Percakapan itu hanya menyisakan tanya yang kian besar. Jauh lebih besar dari sebelumnya. segalanya menggantung, serba tanggung dan terlihat canggung.

Aku, Kau, dan rahasia kecil diantara kita. Tak sedikitpun bekas percakapan itu terlihat olehku kecuali membuat diri kita "kelihatan" lebih normal. Sikapmu benar-benar menyiratkan tak ada apa-apa walaupun kita saling mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Percakapan kemarin itu mungkin hanya sebuah percakapan biasa. Tak bisa kusalahkan sikapmu yang kini terlampau biasa. Toh dalam percakapan itu pun tak ada suatu deklarasi ataupun nama yang kita sepakati. Semuanya masih mengambang hampa akan kepastian.

Terkadang aku merindukanmu, merindukanmu yang dahulu. kita bercakap-cakap seakan tanpa batas walaupun hanya di dunia khayal. Kini firasatku memberitahuku kau ingin melakukan sesuatu. Sesuatu yang mungkin menurutmu baik bagimu dan juga baik bagiku. Tapi bila firasatku benar artinya kau akan menghapus apa yang telah lama kita lukis bersama. suatu lukisan yang diwarnai oleh perhatian, konflik atau bahkan lelucon garing. Mungkin ini artinya kau akan mengembalikan semua ini kembali ke titik nol.

Aku. Aku yang mudah merasa gerah, terlalu banyak ingin tahu, dan pendiam merasa sulit menerima ini. terlalu takut mengetahui ini. mungkin dirimu yang mengalir bagai air, antusias dan mudah tertarik akan sangat rentan. Aku selalu khawatir akan dia! "dia" yang menarik, meledak-ledak, dan menyenangkan terasa sangat mengancam keberadaanku.

Aku. Aku yang kini terlanjur banyak tahu hanya dapat termenung melihatmu berbicara seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa. bertingkah layaknya orang biasa dalam hidupku. Janggal kurasakan. Kita terlalu keras mencoba untuk terlihat biasa. Kita terlalu keras mencoba untuk terlihat biasa.

Walau begitu Aku disini masih mengharapkanmu. memberi pesan tersirat pada dirimiu. memberi pesan tersirat pada dirimu. Jangan kau tinggalkan api yang terlanjur membara karena hanya kau yang dapat mengendalikannya. Jangan kau tanamkan sejuta asa pada jiwa yang hanya akan kau tinggal pergi. Tetaplah bersamaku, aku kan menunggumu, memenuhi panggilanmu saat membutuhkanku, menjaga peluangku sebelum semuanya benar-benar tertutup bagiku. aku kan tetap disini karena kurasa kaulah yang kumau.

"walau tak bijak bagi kita untuk saling tahu tentang ini tanpa pernyataan dan tanpa pertanyaan"
kan kutunggu dirimu di ujung jalan ini. hingga semua terlihat nyata karena kurasa semua ini bagai fantasi. Terlalu rumit dan terlalu indah.

hanya satu keyakinan dalam diriku. semua kan menjadi indah pada waktunya.

No comments:

Post a Comment