I made this widget at MyFlashFetish.com.


I made this widget at MyFlashFetish.com.

Tuesday, October 16, 2012

Berfikir

B.J. Habibie salah satu putra terbaik bangsa Indonesia belakangan ini sedang sangat digandrungi oleh fikiranku, seolah menjadi role model, menjadi jawaban akan banyak pertanyaan bagiku. Energi liar yang ada di tubuhku seolah terpacu dan tertantang. Banyak hal yang aku pelajari dari Mr. Habibie ini, berawal dari membaca buku Habibie dan Ainun yang merupakan kisah cinta romantis yang real dan menginspirasi, aku semakin mengetahui tentang Habibie. Kujadikan ia rle modelku, tentu harus realistis, tak mungkin langsung bisa seperti beliau. Minimal IPSku semester ini 3,2 sederhana saja, orang lain bisa kenapa aku tidak? bagaimana bisa melewati jejak Bapak Habibie bila tantangan sekecil itu saja tak dapat kuatasi.

Semakin penasaran maka aku mencari berbagai video Pak Habibie, ada satu hal yang aku catat. Bila beliau ditinggal di suatu ruangan sediakanlah beliau alat tulis dan kertas, maka beliau akan tenggelam dalam kesenangan berfikir dan memecahkan permasalahan dalam sebuah permodelan matematis. Jika tidak, ia berenang, dengan berenang peraliran darah berjalan baik dan suplai oksigen ke otak naik, disinilah beliau sering mendapat inspirasi. Intinya penuhi kebutuhan berfikir itu dengan menulis, atau mengerjakan persoalan apapun, selain itu juga berolah-ragalah!

Usia beliau mungkin jauh lebih tua dariku, tapi jiwa beliau mungkin memiliki gelora semangat masa muda yang lebih besar dariku. Dengan melihat cara berbicaranya saja lewat video aku begitu yakin beliau adalah cerminan dari manusia yang cerdas, rasional, teliti, detail, rinci, dan optimis! benar-benar role model idamanku, selain itu beliau juga agamis. Mungkin saja beliau bukan seorang ustadz yang memahami berbagai dalil. Tapi tiap orang punya fungsinya, dan Allah pasti telah membuatkan perannya masing-masing. Aku, mungkin sama seperti Bapak Habibie, bukan orang yang memahami banyak dalil agama, tapi yang perlu dicatat, kami sebagai pengonsumsi dari fikiran-fikiran agamis dan memiliki nalar untuk menilai rasanya sama-sama menyadari kepentingan dan keutamaan agama dalam kehidupan kami. Bedanya aku masih muda, baru mengunjak usia 19 tahun dan aku masih memilii banyak peluang  untuk berkembang.

Bagaimanapun bila aku mau bekerja keras aku bisa se-sukses beliau, pilihannya singkat, mau atau tidak! anggaplah Allah memberi aku waktu hingga umur 69 tahun, aku masuh memiliki setengah abad untuk berkembang. Habibie bilang, tidak ada guru saya yang paling top! otak saya yang paling top! maksudnya dia akan terus berkembang dan melewati guru-gurunya seterusnya selama ia masih hidup. Tugasku sekarang adalah meningkatkan kualitas diri sehingga menjadi manusia yang kompeten dan memiliki daya saing. Kerja keras kunci sukses, Gajah Mada dengan "sumpah palapa"nya, Habibie dengan "sumpahku"nya, aku juga tak mau kalah akan kutulis sumpahku sendiri. 

Memenuhi kebutuhan berfikir!

No comments:

Post a Comment