Tik-tok Tik-tok
jam dinding berdetak, tiap nafas yang kuhela menjadi saksi perjalanan hidupku,
menjadi saksi bahwa sang waktu tanpa lelah terus berlari, tiap detiknya membuat
hatiku tak karuan otakku terasa kacau dan rasanya seperti ada yang hilang.
Tanpa terasa akhir tahun 2011 sudah tepat di depan mata, Aku teringat akan
semua resolusi yang telah kuikrarkan di awal tahun 2011 ini. Adakah diantaranya
yang telah terwujud? Sebagian iya dan sebagian tidak.
Mengingat akhir
tahun semakin dekat otakku mulai berfikir keras, apa yang akan kulakukan untuk
menyambut tahun baru yang akan datang? Beragam rupa ide gila bermunculan di
kepalaku, beterbangan kesana kemari liar dan tak terkendali. Namun tak ada
satupun ide yang membuatku tergugah. Di Tahun baru ini aku menginginkan hal
yang benar-benar baru, tak sekedar perayaan foya-foya dengan segala kesan
glamor dan hura-hura. Aku menginginkan hal yang benar-benar berarti! ya! hal
yang berarti! HAL YANG DAPAT MEMBAWA PERUBAHAN PADA DIRIKU, HAL YANG DAPAT
MEMBUAT HATI YANG TAK KUNJUNG TENANG INI MERASAKAN DAMAI WALAU HANYA SEKEJAP
SAJA!
Kuberfikir dan
terus berfikir, merenung dengan khidmat di tengah kesendirian. Akupun mulai
bertanya pada diri sendiri, “Apa yang sebenarnya aku cari? Apa makna dari
perayaan ini?”, “Mengapa begitu penting bagi sebagian besar dari kita untuk
merayakannya?” Aku muak! Geram, lelah dan jengah dengan perayaan yang seolah
menjadi ritual tahunan ini. “Bila substansi dari perayaan itu adalah untuk
berubah menjadi pribadi yang lebih baik lalu mengapa kita harus menunggu satu
tahun untuk berubah?”, “Bila tujuan perayaan adalah untuk mengevaluasi diri
mengapa harus dilakukan di akhir tahun?”, “bila yang kita inginkan adalah
menentukan akan jadi apa kita di esok hari lalu kenapa harus diadakan perayaan
yang bahkan memori tentangnya seringkali kita lupakan entah kemana di esok
hari…” Mungkin semua itu memang bukan urusanku, tapi entah mengapa terasa
begitu penting dan terasa begitu inginnya aku memikirkan hal yang bagi orang
lain mungkin tidak penting sama sekali ini.
Malam ini
tanggal 31 Desember, setelah penat dan lelah kujalani hari kuputuskan untuk
berendam, merendam semua rasa “lelah”
dan “letih” yang menggelayuti hati, belum lama ku berendam kudengar ada suara
benda terjatuh, “Haha mungkin bingkai Iman dalam hatiku baru saja terjatuh” ucapku
dalam hati. Kemudian aku tersentak, terperanjat! Aku merasa ngeri sendiri dengan ucapan yang
bahkan sebenarnya tidak sampai keluar dari mulutku itu. Karena penasaran aku
pun segera menyelesaikan kegiatan berendamku dan mencari benda apa yang sebenarnya
baru saja jatuh itu.
Ternyata benda
itu adalah Handphoneku yang terjatuh dari meja tempat dimana seharusnya ia
berada, Handphoneku bergetar dan Layarnya berkelap-kelip ternyata ada Telepon
dari temanku, Kuangkat dan tak lama kami bercakap aku katakan “oke gue langsung
ke lokasi coy!” teman-temanku mengajakku pergi ke taman kota untuk merayakan
pergantian tahun, melepas penat dan cari hiburan ucap mereka mengiming-imingiku.
Akhirnya
“Ritual” pergantian tahun itu kulakukan juga. berpesta di taman kota, bersama
teman-temanku kulalui malam yang panjang ini dengan berhura-hura, kulihat
anak-anak muda berpesta, bertebaran pula muda-mudi menjalin cinta, sepertinya
mereka begitu menikmatinya, akupun pernah mengalami masa seperti mereka sebelum
akhirnya kisah cintaku berantakan dan kuputuskan untuk menjadi seorang
single-fighter, yah whatever aku disini cari senang biarlah mereka “sibuk
sendiri” namun ada hal yang membuatku masih penasaran, tak kunjung kudapatkan apa
yang kuharapkan. Tak ada semangat perubahan, tak ada ketenangan bagi jiwa yang
terasa kering ini, yang ada hanyalah euphoria sesaat yang kemudian hilang
seperti yang selalu terjadi selama ini.
Ingin ku kembali
ke masa dimana aku tak memikirkan apapun, dimana hidup terasa begitu mudah dan
kebahagiaan begitu sederhana bisa didapat hanya dengan sebuah senyuman. Masa
kecilku! Masa kanak-kanakku! Ya, mungkin aku memang belum siap untuk menjadi
dewasa entah mengapa aku begitu ingin kembali menjadi anak-anak, akupun mulai
mem-flashback masa laluku, terlintas beberapa fragmen indah kisah hidupku
hingga akhirna ada satu fragmen yang menghantamku, rasanya tepat di wajahku! Membuatku
begitu malu akan diriku kini.
Teringat masa
kecilku, teringat akan nasihat guru mengajiku dahulu “Nak, Jadilah orang yang
beruntung. Yaitu orang yang di hari ini mampu menjadi lebih baik daripada hari
kemarin” samar-samar kuingat wajah beliau yang begitu lembut dan selalu
diiringi dengan senyum simpul yang membuat wajahnya seolah bercahaya. Tersentak
dan terguncang rasanya tubuhku, samar-samar kurasakan energi yang mengalir
dalam laju darahku. Sepertinya telah kutemukan apa yang sebenarnya ku inginkan.
Mungkin terlalu jauh selama ini aku mencari arti untuk hidupku, ternyata
ketenangan dan semangat yang selama ini kucari sebenarnya telah lama tersimpan
di halaman belakang kehidupanku. “Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah telah
kau berikan hambamu ini petunjuk, telah Kau beri pencerahan dalam hati hamba-Mu
ini Ya Allah”
Kini rasanya tak
perlu lagi kulakukan perayaan yang tak berarti, bila yang kita cari adalah
semangat kehidupan dan ketenangan qalbu maka kita bisa mengevaluasi diri dan
berubah menjadi lebih baik setiap hari. Tak perlu lagi “ritual” tahunan untuk
menyambut Tahun Baru, Aku bisa merayakannya setiap hari bila kumau. Karena
sesungguhnya yang kita cari selama ini adalah ketenangan bagi jiwa dan semangat perubahan ke arah yang lebih baik. Everyday Is A New World! Everyday Is Happy New Year... :)
No comments:
Post a Comment